SAYA tidak banyak lagi mengikuti perkembangan sekolah Adiwiyata. Maklum sudah tak lagi menjadi wali kota. Tapi saya dengar ada 26 sekolah di Balikpapan menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2023 ini.
Ada 15 sekolah menerima Adiwiyata Mandiri. Yaitu SDK Santa Theresia, SDN 002 dan 027 Balikpapan Tengah, SDN 003, 007 dan 009 Balikpapan Utara, SD 004 dan 010 Balikpapan Selatan, SDN 006 Balikpapan Timur, SDN 015 Balikpapan Kota, serta SMPK Santo Mikail, SMPN 5 dan SMPN 10.
Selanjutnya 11 sekolah menerima Adiwiyata Nasional. Mereka adalah SDIT Istiqamah, SDN 005 dan 018 dari Balikpapan Utara, SDN 011 Balikpapan Selatan, SDN 013, 015, 017 dan 018 dari Balikpapan Barat, SDN 013 Balikpapan Timur, SDN 020 dari Balikpapan Tengah serta SMAN 2.
Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Lingkungan yang sehat dan bersih itu, di antaranya berkaitan dengan urusan pengelolaan sampah. Ada tiga prinsip yang harus dianut. Biasanya disebut 3R, yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan ulang) dan Recycle (mendaur ulang). Sedang konsep indah di antaranya adanya taman dan pepohonan yang membuat sekolah menjadi nyaman dan segar.
Anugerah Adiwiyata itu ada empat tingkatan. Mulai Adiwiyata tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, tingkat nasional dan puncaknya Adiwiyata Mandiri. Sekolah yang sudah meraih Adiwiyata Mandiri atau Utama diberikan kesempatan mencapai Asean Eco School atau Adiwiyata tingkat Asean.
Belum saya ketahui apakah sekolah cucu saya sudah meraih Adiwiyata. Minimal tingkat kota. Tapi saya apresiasi di sekolah cucu saya, Deffa dan Daffin kepedulian tentang sampah cukup baik ditanamkan kepada semua siswa. Bagaimana membangun perilaku yang tidak banyak menghasilkan sampah sampai cara menggunakan dan memanfaatkan sampah tetap berguna dan bernilai ekonomi.
Nama sekolah cucu saya itu, Sekolah Dasar Islam Terpadu Balikpapan Islamic School (SDIT BIS). Lokasinya masih satu kompleks di Balikpapan Baru (BB). Lengkapnya di Jl Alamanda Sel. No 18, Damai, Kecamatan Balikpapan Kota.
Cucu saya Deffa (nama lengkapnya Muhammad Rizky Deffaldi) duduk di kelas 4B Salman Al Farisi. Wali kelasnya Bunda Tia. Sedang Daffin (Muhammad Daffin Rizaldi) masih di kelas 2C Abdurrahman bin Auf dengan wali kelasnya Bunda Kiki dan Uswah.
Tiap kelas diberi nama tokoh Islam. Salman Al Farisi adalah sahabat Nabi Muhammad yang berasal dari Jayyun, Kota Isfahan, Persia pada tahun 568 M. Di kalangan sahabat dia dikenal dengan panggilan Abu Abdullah. Sedang Abdurrahman bin Auf juga sahabat Nabi. Dari Bani Zuhrah. Dia salah seorang dari 8 orang pertama yang menerima agama Islam, yaitu dua hari setelah Abu Bakar.
SDIT BIS adalah sekolah Islam yang punya tekad menghasilkan karya terbaik melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan melakukan berbagai inovasi pendidikan yang seimbang (tawazun), menyeluruh (syamil) dan terpadu. Visinya adalah membentuk generasi Qur’ani. Cerdas, Berjiwa Riset dan Peduli Lingkungan.
Untuk mencapai visi tersebut, maka SDIT BIS mengombinasikan kurikulum yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dengan kurikulum khas, yang menjadi nilai tambah bagi anak-anak dalam proses belajar dan pembentukan karakter dirinya.
Kurikulum khas itu di antaranya dikembangkannya dengan sistem belajar Qur’an dengan metode UMMI, belajar Bahasa Inggris BIEC, asah bakat, life skill dan pengembangan program Champion Class.
BIS didirikan pada tanggal 30 Januari 2004 oleh Yayasan Al-Ikhwan Balikpapan Baru. Ketua Yayasan sekarang dipercayakan kepada Akhmad Bustaman Mansyur, sedang kepala sekolahnya Bunda Ratna. Lengkapnya Ratnawati, S.Pd.
Sebagai SDIT, BIS juga memiliki program PAUDIT dan SMPIT Modern. Jadi lulusan SDIT bisa meneruskan ke SMPIT, yang bangunannya berdampingan. Jadi tidak perlu repor-repot lagi.
Pada tahun 2011 SDIT BIS berhasil mendapatkan Akreditasi A dari tim Badan Akreditasi Nasional (BAN) di bawah kepemimpinan Bunda Hj Fitri Maisyarah ST.
MEJA PLASTIK
Beberapa hari lalu saya menyempatkan hadir di acara sekolah kedua cucu saya. Di kelas Daffin diadakan acara Puncak P5 Bhinneka Tunggal Ika. P5 itu adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Beberapa hari kemudian di kelas Deffa diadakan acara bertema “Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik.”
Deffa dan Daffin dipercaya gurunya menjadi pembawa acara atau MC. Agak kaget juga saya. Kok mirip bakat saya. Dulu saya juga sering jadi MC dan moderator. Di sekolah dan kampus. Malah saya pernah jadi MC konser dari beberapa artis Ibukota yang datang ke Samarinda. Di antaranya Marrisa Haque, Ebiet G Ade dan Koes Plus.
Acara Bhinneka Tunggal Ika ditandai dengan peragaan seni budaya Nusantara. Mulai presentasi lagu dan tari daerah, bahasa daerah sampaikan makanan daerah. Saya senang ada penyajian barongko, kue pisang orang Bugis. Itu kesukaan saya. Selain menjadi MC, Daffin juga ikut tampil bersama teman-temannya menampilkan seni budaya Nusantara.
Daffin tampil mengenakan busana Jawa. Pakai sarung batik dan beskap lurik. Lalu mengenakan blangkon. Lucu sekali. Apalagi badannya bongsor. Tapi dia tidak bisa bahasa Jawa. Bundanya berdarah Bugis, sedang ayahnya berdarah Banjar-Jawa. Rekannya yang putri, yang pandai berbahasa Jawa.
Yang seru acara Deffa di kelas 4 tentang lingkungan. Mengenakan rompi Dayak, dia duet sama ibu gurunya membawa acara. Ada penampilan Pahlawan Lingkungan, tarian berbusana plastik bekas sampai puisi tentang sampah dan lingkungan. Juga dipamerkan sejumlah karya anak-anak kelas 4 dari bahan plastik bekas seperti bunga, tas sekolah dan lainnya.
Tak kalah menariknya kursi dan meja yang diduduki Deffa. Semuanya dari plastik bekas. “Ini sesuai dengan tema acara kita, tentang pengurangan dan pemanfaatan plastik bekas,” katanya dengan wajah berseri-seri.
Saya berharap di tahun depan SDIT BIS sudah masuk penilaian sekolah Adiwiyata. Sekolah berbasis lingkungan yang sehat, bersih dan indah. Seperti motonya Kota Balikpapan, BERIMAN. Beriman kepada Allah SWT, Malaikat, Kitab-kitabNya, Nabi dan Rasul, Hari Akhir serta Qada dan Qadar. Juga Beriman dalam arti Bersih, indah, aman dan nyaman. Aamiin.(*)