PERKENALKAN, saya Rizal Effendi. Saya lahir di Balikpapan pada 27 Agustus 1958 dari pasangan (alm) Suhaimi dan Saodah. Ayah saya adalah seorang guru sedangkan ibu terbiasa mengurus rumah tangga. Sejak saya kecil, ayah saya selalu mengajarkan kesederhanaan dan kesantunan. Dari beliau juga saya diajarkan untuk menjadi seorang yang teguh dalam pendirian, berani berpendapat, namun tidak sungkan untuk meminta maaf jika salah.
Karier jurnalistik saya dimulai saat masih kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman pada 1980-an. Di kampus, saya mendirikan Media Ekonomika. Berangkat dari sana, saya kemudian membantu menjadi wartawan di Koran Mimbar Masyarakat di mana saya bertemu dengan wartawan senior seperti Drs H Alwy AS, Dahlan Iskan, dan Ibrahimsyah Rahman.
Roda perjalanan terus berputar, saya meneruskan tugas membantu Majalah Tempo di Kaltim setelah Dahlan Iskan diangkat menjadi Kepala Biro Tempo Jawa Timur. Begitu pula saat Dahlan Iskan menjadi Pemimpin Redaksi dan Direktur Jawa Pos, saya menjadi Koresponden Harian Jawa Pos.
Ketika Dahlan Iskan kembali ke Kaltim untuk mendirikan koran harian bernama ManuntunG (kini bernama Kaltim Post), saya bersama Aan Reamur Gustam menjadi tulang punggung redaksi, hingga karier saya membawa sebagai Pemimpin Redaksi.
Setelah puluhan tahun malang melintang di media cetak, pada 2006 waktunya saya mengabdi kepada masyarakat, khususnya kota Balikpapan. Pada tahun itu, saya dipercaya oleh Imdaad Hamid untuk mendampingi beliau sebagai wakil dalam pemilihan kepala daerah kota Balikpapan. Sebuah hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya dalam karier saya.
Alhamdulillah, saya bisa menyelesaikan tugas sebagai wakil wali kota Balikpapan hingga 2011. Namun, tantangan bagi saya juga berlanjut. Saya diminta untuk melanjutkan beberapa program dari Imdaad Hamid yang belum tuntas. Itu artinya saya harus maju sebagai wali kota Balikpapan untuk periode selanjutnya.
Lagi-lagi saya bersyukur kepada Allah SWT, sebab saya dapat diamanahkan untuk memimpin kota Balikpapan. Bahkan hingga periode kedua yang berakhir 2021 saya menyelesaikannya dengan baik. Sungguh menjadi wali kota adalah tugas penuh pengabdian dan pengorbanan. Tidak hanya bagi saya, tapi juga keluarga. Tidak terhitung air mata yang sudah keluar dari mereka.
Setelah pengabdian sebagai wali kota Balikpapan, saya kini bisa memiliki waktu lebih luang untuk keluarga. Bermain dengan cucu, berolahraga, maupun merawat tanaman yang ada di pekarangan rumah. Tidak lupa saya juga terus menjalin silaturahmi dengan para sahabat, warga dan masyarakat lainnya sambil terus mengikuti pembangunan dan perkembangan yang ada pada masyarakat.
Melalui situs ini juga saya berharap bisa menyapa siapa saja, tua-muda, yang ada di Balikpapan, Samarinda, Kukar ataupun di berbagai kota lainnya di Kaltim maupun Indonesia. Juga situs ini menjadi tempat untuk berbagi pendapat maupun pemikiran tentang perkembangan yang terjadi. Terlebih Ibu Kota Negara yang baru-yang diberi Nusantara- segera dibangun di Kaltim -yang tentunya akan menambah dinamika kita semua ke depan.
Istri : Yohana Palupi Arita
Anak : Ariza Oktavialdy
Muhammad Rizky
Aisyah Febria
Sekolah Dasar Negeri Samarinda 1969
SMEP Negeri Samarinda 1972
SMEA Negeri Samarinda 1975
S1 Fakultas Ekonomi Unmul Samarinda 1986
Wakil Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2017-2021
Ketua Partai Nasdem Balikpapan 2019-2021
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Balikpapan 2021 -2024
Anggota MPR Utusan Daerah 1994-1999
Direktur Umum Perusda Listrik Kaltim 2003-2006
Wakil Walikota Balikpapan 2006-2011
Wali Kota Balikpapan 2011 – 2021
Komisaris PT Cahaya Fajar Kaltim 2021
Selama menjadi Wali Kota Balikpapan priode 2011 – 2016 menerima penghargaan sebanyak 166 penghargaan di antaranya :
a. Penghargaan Kota Bersih Adipura 5 kali (Adipura biasa 3 kali, Adipura Kencana 1 dan Adipura Paripurna 1 kali).
b. Penghargaan Kota Tertib Lalulintas Wahana Tata Nugraha (WTN) 5 kali
c. Penghargaan Kota Bersih Asean, ESC Award
d. Kota Peduli Pendidikan dan HAM
e. Kota Dicintai Dunia We Love City dari WWF
f. Opini Wajar Tanpa Pengecualian 5 kali
g. Raskin Award 2014
h. Penghargaan Adibahasa Terbaik
i. National Procurement Award 2014
j. Innovative Government Award dari Mendagri
k. Award Indonesia Bermutu
a. Top 35 SINOVIK (Sistem Inovasi Pelayanan Publik) Indonesi dari Kementerian PAN & RB
b. TPID Inovatif 2015 Tk. Kabupaten/kota dari Pemerintah Pusat