Novotel Raih Cuan IKN

Novotel Raih Cuan IKN

Bersama Pak Harianto (kiri) , bos Novotel Balikpapan.

Catatan Rizal Effendi

MINGGU lalu saya bertemu Pak Harianto Solichin. Dia komisaris utama (Komut) PT Grand Balikpapan. Perusahaan yang mengelola Hotel Novotel dan Ibis Balikpapan. Seperti biasa, dia tetap ramah dan mengajak saya ikut makan siang bersama tamunya. Dia didampingi putranya, William berpredikat dokter. “Tapi ini dokter yang tidak dokter,” katanya bercanda.

Harianto datang ke Balikpapan dengan beberapa rencana bisnis. Ada menjajaki kemungkinan pengambilalihan salah satu hotel dan juga pengembangan bisnis di wilayah Ibu Kota  Nusantara (IKN), Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU).

Dia tidak menjelaskan secara rinci hotel mana yang mendapat perhatiannya. Memang ada beberapa hotel di Balikpapan yang macet terutama akibat dampak Covid-19. Di antaranya Hotel Bahtera, Hotel Nuansa Indah, Hotel Dusit atau Le Grandeur dan beberapa lagi lainnya.

Belakangan ini bisnis hotel jadi seksi lagi di kota ini. “Ya setelah 16 tahun lebih mengelola Novotel di sini, baru sekarang terasa cuannya,” kata Pak Harianto dengan wajah cerah. Ini tidak terlepas dengan kehadiran dua proyek besar. Yaitu perluasan kilang Pertamina (RDMP) dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Makan siang bersama Pak Harianto.

Menjelang peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI  tanggal 17 Agustus 2024 di IKN, hampir semua kamar hotel di Balikpapan dan Samarinda sudah habis dipesan. Mungkin baru pertama kali hotel di Kaltim okupansinya mencapai 100 persen lebih.

Novotel Balikpapan adalah hotel  berbintang empat. Hotel ini di bawah payung Accor dan resmi dibuka tanggal 11 Mei 2007. Waktu itu saya masih wakil wali kota. Wali kotanya  Pak Imdaad Hamid.

Accor adalah grup hotel internasional berpusat di Prancis. Hotel pertamanya di kota Lille berdiri pada tahun 1967 dengan merek Novotel. Hingga tahun 2022 Novotel memiliki 564  hotel dan resor di 60 negara termasuk di Balikpapan. Selain Novotel, ada Mercure, dan Ibis.

Kemegahan Novotel Balikpapan di Jl Brigjen Ery Supardjan, No 2, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota.

Novotel Balikpapan dibangun di atas lahan Pemerintah Kota Balikpapan dengan investasi sekitar Rp200 miliar.  Dulunya di situ berdiri Hotel Balikpapan. Hotel tua berlantai satu.  Setelah kerjasama dengan PT Grand Balikpapan, bangunan yang ada diruntuhkan. Lalu berdiri bangunan baru, hotel berlantai 9 dengan nama Novotel Hotels & Resorts Balikpapan.

Kontrak kerjasamanya selama 30 tahun dengan sistem BOT (Built, Operate, and Transfer). Perjanjian bangun, guna dan serah. Ini pola pemanfaatan barang milik negara/daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali ke pemerintah.

Novotel Balikpapan memiliki 198 kamar dengan 7 tipe.  Mulai superior, deluxe, bisnis suite,  executive suite sampai president suite. Kamar paling lebar dan terbaik itu, sering dipergunakan oleh berbagai tokoh dan pejabat termasuk Presiden Jokowi, yang sering ke Balikpapan dalam rangka memantau dan melakukan groundbreaking berbagai proyek dan investasi di IKN.

Novotel memiliki ruang pertemuan yang lebar. Namanya Borneo Ballroom berukuran 960 meter persegi. Dapat  menampung tamu sekitar 1.200 orang. Bisa disekat menjadi 4. Sering dipergunakan untuk berbagai pertemuan, mulai resepsi pernikahan, konser sampai rapat-rapat berskala nasional dan internasional.

Masih ada lagi 6 ruang pertemuan atau ruang rapat dengan ukuran terbatas. Yaitu ruang  Bekapai, Bengkirai, Damar, Kariangau, Meranti dan Ulin. Itu sebagian nama-nama pohon yang ada di hutan tropika basah Kaltim.

Menurut Senior Sales Manager Randa Noah Bramiko, seperti hotel lainnya, Novotel juga mengalami kondisi sangat berat ketika menghadapi wabah Covid-19. Syukur sekarang sudah bisa dilewati. “Sekarang kami lagi mempersiapkan tamu-tamu pertemuan wali kota se-Indonesia (APEKSI) dan peringatan HUT Kemerdekaan di IKN. Semua kamar sudah sold out,” katanya dengan wajah cerah.

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) diselenggarakan di Kota Balikpapan, 1-6 Juni 2024. Seluruh wali kota se-Indonesia akan hadir bersama istri dan kepala dinas terkait. Ketua APEKSI sekarang adalah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggantikan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Presiden Jokowi bersama tim manajemen Novotel Balikpapan sebelum ke IKN.

ADA HOTEL IBIS

Novotel Balikpapan belakangan didampingi “adiknya” hotel Ibis. Hotel itu dibangun di sampingnya pada tahun 2011 dengan investasi sekitar Rp65 miliar. Hotel berbintang tiga berlantai 6 dengan kapasitas 55 kamar itu, diresmikan tanggal 20 Mei 2012 bertepatan peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Saya yang mendapat kehormatan meresmikan hotel tersebut, dalam kedudukan sebagai Wali Kota Balikpapan.

Saat itu masih ada Pak Gafur Chalik, President Director PT Grand Balikpapan. Dia jenderal Angkatan Laut.  Beliau sudah berpulang. Orangnya sangat baik dan akrab. Itu yang saya kenang.

Selain Pak Gafur, ada Farhat Brachma sebagai komisaris. Waktu itu dia masih berstatus menantu Pak Imdaad. Pak Gafur suka sekali mendengar kalau Farhat bernyanyi. Maklum suaranya bagus dan merdu. Farhat sekarang menjadi Tim Ahli Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin.

Hotel Ibis saat ini  juga menjadi hotel transit bagi crew dan pramugari pesawat Lion Air. Dulu di Novotel juga sempat menjadi markasnya crew dan pramugari Garuda.

Bulai Mei 2024 ini, adalah ulang tahun ke-17 Novotel Balikpapan dan ultah ke-12 Ibis. Temanya menarik. “To Infinity and Beyond.” Ada acara yang melibatkan karyawan di antaranya skrining kesehatan, Nobis-Idol dan Zumba Party.

Usia ke-17 bagi manusia adalah usia bersejarah. Fase sweet seventeen. Penuh  keindahan. Ini transisi dari remaja menuju dewasa. Sepertinya Novotel Balikpapan masuk dalam suasana itu. Kebahagiaan sebuah hotel kalau kamarnya terisi penuh. Itu dialami Novotel. Kata Pak Harianto,  sekarang lagi bagus cuannya. Siapa yang menyangka jika ingat 17 tahun silam.

GM Novotel Sigit Budiarso mengundang Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin.

Menurut General Manager Novotel, Sigit Budiarso, manajemen berusaha meningkatkan pelayanan. Biar tamu semakin puas.  Jumat (17/5) malam yang berkah, mereka mengundang makan malam Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, Wali Kota Rahmad Mas’ud bersama Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs Nanang Avianto, M.Si serta anggota Forkopimda lainnya dalam acara syukuran.

Novotel juga mengundang Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-21, Aji Muhammad Arifin. “Saya sudah bertemu langsung dengan Sultan di Tenggarong menyampaikan undangannya. Insyaallah beliau berkenan hadir,” kata Sigit.

Pada acara ultah atau Kaseh Selamat Sultan ke-73, Sigit datang ke Istana Sultan di kompleks Museum Tenggarong. Dia menyampaikan kue ultah. Sultan sangat senang. Ada hotel yang sangat menghargai eksistensi Sultan. Saya juga kebetulan ada di sana. Malah dapat kopiah adat. Saya bilang ke Pak Sigit, sesekali tampilkan seni budaya adat Keraton Kutai di Novotel. Biar dapat berkah, kamarnya penuh terus. Ini termasuk hotel etam jua.(*)