SAYA tak sabar pengen cepat-cepat ke Semarang. Alasannya sudah kangen mau lihat Kota Lama sekaligus makan sate dan gulai kambing 29. Maklum ini salah satu sate kambing terenak, yang sudah berusia 57 tahun. Saya sangat suka. Selain mau wisata kuliner, ada tugas yang lebih utama. Yakni mengikuti Sidang Pleno XXII Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), yang berlangsung 24-26 Agustus 2022.
Kebetulan pesertanya seluruh ketua ISEI se-Indonesia. Saya selaku ketua ISEI Balikpapan bersama sekjen Dr Didik Hadiyatno dari Uniba dan Hety Devita akan hadir. Juga Ketua ISEI Kaltim Dr Aji Sofyan Effendi, yang juga pakar ekonomi dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. Kita akan bergabung dengan ISEI Wilayah Timur yang dikomandani Dr Sultan Suhab dari Unhas.
“Informasi dunia politik dan ekonomi, khususnya keuangan internasional perlu menjadi perhatian ISEI. Karena hari ini kita tidak bisa melepaskan diri dari external shock perekonomian dan keuangan internasional,” kata Aji Sofyan.
Selain itu, Aji Sofyan yang juga ketua Pusat Kajian Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Unmul mengajukan konsep bagaimana mendesain kerjasama ekonomi dan bisnis antar-Kawasan Timur Indonesia (KTI) menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN). “Insyaallah di Semarang akan saya paparkan desain ini,” tambahnya.
Sidang Pleno ISEI sangat bergengsi. Karena itu akan dibuka langsung oleh Presiden Jokowi. Apalagi ketua ISEI Pusat adalah Perry Warjiyo, yang juga gubernur Bank Indonesia. Salah satu lembaga strategis yang menjaga perekonomian Indonesia, terutama menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
Perry yang juga ketua Keluarga Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (KAFEGAMA), dipuji sebagai gubernur BI yang bertangan dingin. Hebatnya dia tidak berpolitik, fokus menjalankan tugasnya. “Amankan rupiah dan jaga stabilitas moneter. Lakukan sesuai undang-undang ,” begitu pesan Presiden Jokowi ketika melantik Perry.
Dalam berbagai kesempatan termasuk rilis analisis BI terakhir, Gubernur BI mengatakan, pihaknya menyediakan berbagai strategi dalam rangka menghadapi ketidakpastian ekonomi keuangan global. Meski ekonomi Indonesia masih cukup baik dibanding berbagai negara.
“BI khususnya di bawah kepemimpinan saya menyediakan sejumlah jamu dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi keuangan global. Ada jamu yang pahit, tapi ada juga jamu yang manis. Itu yang disebut bauran kebijakan, kata Perry dalam suatu keterangan pers.
Sementara itu, dalam prasidang di Bali, pertengahan Juli lalu, Perry mewanti-wanti agar semua ketua ISEI bisa hadir. Karena pemikiran ISEI sangat dibutuhkan bangsa menghadapi situasi saat ini. Makanya tema yang ditetapkan adalah “Peran ISEI Memperkuat Sinergi untuk Menjaga Stabilitas dan Mendorong Momentum Pemulihan Ekonomi yang Inklusif di Era Digital.”
Sidang pleno dipadu dengan berbagai seminar baik yang bertema daerah, nasional dan bahkan internasional. Tampil sebagai pembicara di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua OJK Mahendra Siregar, Menteri Negara BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Kadin M Arsyad Rasjid, CEO Mapan Ardelia Apti, Wali Kota Semarang dan Koperasi Wanita Srikandi, Markus K Brunnermeier (Princeton University), Benedicte Nolens (Bank for International Settlement) dan Prof Chun Ping Chang (Shin Chien University).
Dalam Sidang Pleno XXII, kata Ketua Bidang I ISEI Pusat Dr Anggito Abimanyu yang juga ketua panitia, akan dirilis hasil survei ekonomi oleh ISEI, yang disebut dengan Indikator Survei Ekonomi Indonesia (ISEI Index). Melalui ISEI Index, ISEI ingin memberikan gambaran kepada pemerintah dan masyarakat peta situasi perekonomian kita secara nasional berdasarkan situasi di daerah.
Selain itu, acara di Semarang juga akan menetapkan tuan rumah Sidang Pleno ISEI XXIII akan datang. Ada beberapa daerah saya dengar mengajukan diri. Sebenarnya saya ingin juga tuan rumahnya Kaltim dikaitkan dengan pembangunan IKN, yang sangat strategis bagi perjalanan Bangsa di masa mendatang.
Ketua ISEI Semarang Dr Suharnomo MSi selaku tuan rumah mengaku sudah siap melaksanakan Sidang Pleno XXII dan Seminar ISEI di Gumaya Hotel Tower. “Segala persiapan sudah kami lakukan. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga memberikan dukungan dan siap hadir,” kata Dekan FEB Universitas Diponegoro (Undip) ini.
Acara di Semarang tidak semuanya dihabiskan dengan sidang dan seminar. Menurut Suharnomo, mereka juga mempersiapkan program city tour. Di antaranya mengunjungi Museum Mandala Bhakti, Tugu Muda, Lawang Sewu, Kota Lama, Kampung Pelangi, Sam Poo Kong sampai Stasiun Tawang.
Sebagian tempat itu sudah pernah saya kunjungi. Tapi sudah dua tahun saya tak pernah ke Kota Lumpia ini, gara-gara wabah Covid-19. Jadi kembali rindu untuk melihat dan menikmatinya. Selain pengen melahap sate 29 dan lumpia Semarang, saya juga ingin mencoba Leker Paimo di Jl Karang Anyar 37 dan Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok di Jl Pemuda 2.
KOLABORASI BI BALIKPAPAN
Saya bersyukur sebelum terbang ke Semarang, ISEI Balikpapan sempat berdiskusi dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Bambang Setyo Pambudi. Kita membahas berbagai program yang bisa dilakukan ISEI dengan BI untuk menjaga kecenderungan perekonomian di daerah. Apalagi Balikpapan posisinya semakin penting dan strategis sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
“BI siap bersinergi dan berkolaborasi dengan ISEI untuk ikut membangun ekonomi daerah. ISEI bisa memberikan berbagai pemikiran dan analisis ekonomi kepada kita,” kata Bambang.
Sejumlah pengurus ISEI Balikpapan mengaku senang ISEI di daerah ini bisa berkiprah kembali setelah dua tahun diadang pandemi Covid-19. “Salah satu program kita membenahi keanggotaan ISEI berikut penerbitan kartu anggotanya,” kata Bambang Saputra, konsultan BI yang juga wakil sekretaris ISEI.
Masa kerja saya sebagai ketua ISEI Balikpapan berakhir tahun depan. Saya dan anggota pengurus lainnya dilantik Ketua ISEI Pusat Perry Warjiyo awal tahun 2021 pada saat Covid-19 mulai merebak. Akibatnya banyak kegiatan tidak berjalan. Sekarang kita bangkit lagi seperti tema HUT ke-77 Kemerdekaan RI. “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.” Pasti bisa. Apalagi kalau disemangati dengan lagu “Terajana” -nya Pak Perry Warjiyo, yang luar biasa. Terajanaaaaaa.(*)