ADA suasana baru yang sejuk ketika berlangsung rapat paripurna DPRD Kaltim, Kamis (5/1) kemarin. Agendanya dalam rangka menyambut HUT ke-66 Provinsi Kalimantan Timur, yang jatuh 9 Januari 2023. Selain gedung yang baru dan dingin, juga suasana pertemuan Gubernur Isran Noor dengan Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud.
“Saya sudah lama tidak ke sini. Gedungnya tambah baru dan mewah, tapi juga ketuanya baru,” kata Isran sedikit perlahan mengucapkannya. Semua orang mahfum. Karena itu langsung disambut senyum dan tepuk tangan riuh undangan dan anggota Dewan yang lain.
Sebelumnya orang tahu Gubernur tidak nyaman dengan proses pergantian ketua dewan dari Makmur HAPK ke Hasanuddin. Kedua tokoh itu sama-sama dari Fraksi Golkar. Karena itu ketika Hasanuddin dilantik di Hotel Mercure, September 2022 lalu, Isran sempat berkomentar menarik. “Itu ketua hotel Mercure, saya tidak tahu,” katanya.
Tapi dalam hubungan kerja sepertinya tidak masalah. Pembahasan APBD berjalan lancar meski ada keluhan dari anggota Dewan ketidakhadiran Gubernur. Isran sendiri mengatakan pembahasan APBD bukan dia langsung. “Saya tidak masuk dalam tim TAPD, itu urusan Sekprov,” katanya.
APBD 2023, seperti dilaporkan Gubernur, mencapai angka Rp 17 triliun lebih. Ini pencapaian terbesar selama ini. “Bahkan bisa mencapai 21 triliun,” jelasnya. Angka itu melonjak berkat kenaikan harga sejumlah komoditas seperti migas, batu bara, dan kelapa sawit di dunia, yang berimbas positif terhadap kenaikan dana bagi hasil (DBH) buat Kaltim.
Selain berjalan dan duduk bersama, Gubernur juga menyampaikan ajakannya kepada Hasanuddin dan pimpinan Dewan lainnya ikut menghadiri pertemuan rutin Satuan Gugus Tugas Gubernur untuk Hutan dan Perubahan Iklim atau yang dikenal dengan Governors Task Force on Climate dan Forest (GCF). Rencananya GCF ke-13 tahun 2023 berlangsung bulan Februari nanti di Meksiko.
Kaltim menjadi bagian dari 38 provinsi dan negara bagian di dunia yang peduli dengan keselamatan hutan, yang merupakan paru-paru dunia. Ada 7 provinsi di Indonesia yang menjadi anggota GCF di antaranya selain Kaltim, juga Aceh, Kalbar, Papua, dan Papua Barat.
Pada pertemuan GCF ke-12 di Manaus Brazil, Maret 2022, delegasi Kaltim tidak dipimpin langsung Gubernur Isran karena adanya Covid-19. Delegasi Kaltim yang mengangkat tema “Membangun Ekonomi Kehutanan Baru” dipimpin Ketua Harian Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Prof Dr Daddy Ruchijat, MSc. Dia adalah pakar kehutanan dari Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (Fahutan Unmul).
Kepada DPRD, Gubernur minta izin untuk menjual atau melelang sisa karbon Kaltim yang masih ada sekitar 8 juta ton. Dia memperkirakan nilainya mampu menghasilkan sekitar Rp16 triliun. “Kalau kita jual karbon saja, Kaltim sudah tidak perlu dana APBN,” begitu pernah diucapkan Isran.
Penjualan karbon itu adalah perjuangan Kaltim mempertahankan dan menjaga sisa hutannya, yang menghasilkan udara segar atau oksigen untuk dunia. Sepertinya Isran tidak puas dari pembayaran Bank Dunia, yang dihargai hanya 5 US dolar per ton untuk 22 juta ton dari 30 juta ton hasil validasi tahap pertama. Karena itu dia berniat menjualnya dengan sistem lelang terbuka.
Kemarin, saya tidak sempat meminta komentar Hasanuddin. Tapi dari ekspresi wajahnya yang penuh senyum, Hasanuddin yang juga alumnus Fahutan Unmul ini menyambut gembira ajakan Gubernur. Dia sempat berhenti sejenak dan mengajak foto bersama seusai saya menerima penghargaan pengabdian wartawan dari Isran. “Selamat ya Pak Rizal,” katanya.
ANGIN SURGA
Selain mengajak ke negeri yang terkenal dengan topi lebar sombrero itu, Gubernur Isran juga memberi angin surga kepada anggota DPRD Kaltim. Dia mengatakan sudah menyediakan dana tali asih menjelang berakhirnya masa tugas anggota DPRD masa bakti 2019-2024.
“Benar ini, setuju tidak,” tanya Isran, yang langsung dijawab spontan dan kompak dari anggota Dewan “setujuuuuu.” Saya lihat wajah sejumlah wakil rakyat tersenyum semringah. Ada juga yang bertepuk tangan dan penuh semangat.
Isran sempat mempersoalkan kebijakan yang beraroma diskriminatif soal kedudukan wakil rakyat di DPR dan DPD RI. Sebab, wakil rakyat di tingkat pusat mendapat jaminan pensiun, tetapi di daerah tidak. “Padahal sama-sama wakil rakyat dan tugasnya juga sama,” katanya.
Sehubungan hal itu, Pemprov Kaltim mengambil kebijakan untuk menyediakan anggaran semacam tali asih untuk semua anggota Dewan. Tapi dia belum menyebutkan berapa besarnya.
Isran juga menyampaikan bahwa ini juga rapat paripurna terakhir yang dia hadiri dalam rangka HUT Provinsi Kalimantan Timur. Sebab, tahun depan 2024, dia bersama Wagub Hadi Mulyadi sudah purnatugas. Dia mengaku puas karena sejumlah pencapaian untuk kemajuan dan peningkatan kesejahteraan rakyat Kaltim tercapai selama kepemimpinannya.
Ketika meninggalkan Gedung DPRD, Gubernur Isran diantar Ketua Dewan Hasanuddin dan pimpinan Dewan lainnya dengan hangat. “Alhamdulillah sepertinya angin damai bertiup di Karang Paci,” kata seorang anggota Dewan berucap sambil tersenyum.(*)