MENTERI Pertahanan Letjen (Purn) Prabowo Subianto datang ke Kaltim, akhir pekan kemarin. Salah satu agendanya bertemu dengan anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) di bawah komando Kodam VI/Mulawarman meliputi Kaltim, Kalsel, dan Kaltara.
Begitu mendarat di Bandara APT Pranoto Samarinda, dia langsung disambut Gubernur Kaltim Dr Isran Noor. “Selamat datang Jenderal,” kata Isran, yang menjemputnya bersama Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Dendi Suryadi, Wali Kota Samarinda Andi Harun dan anggota Forkopimda lainnya.
Setelah beristirahat sejenak, Prabowo yang didampingi Asisten Khusus I Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin langsung menuju Plenary Hall, Kompleks Gelora Kadrie Oening Sempaja. Dia sudah ditunggu 2.000 Babinsa, yang siap menerima pengarahannya. Para Babinsa itu mengaku senang dengan kedatangan Prabowo. Selain mendapat pembekalan dan petunjuk, juga bakal menerima bantuan dari Menhan.
Bersamaan dengan kedatangannya, Menhan membawa 120 unit motor roda dua merk Honda CRF 150cc. Rencananya bantuan kendaraan operasional itu akan diberikan kepada seluruh Babinsa. “Mantap Pak Menhan, maju terus,” kata seorang Babinsa bersemangat.
Prabowo mendapat tepuk tangan dari seluruh Babinsa, yang duduk rapi. Dia membalas, Selain memberi hormat, dia juga melambaikan tangan dan memberi senyum. “Kita harus memberi hormat dan apresiasi yang tinggi kepada Bapak Jenderal Prabowo, karena di era beliau anggaran pertahanan dan keamanan kita paling tinggi di APBN. Pasti membawa dampak positif kepada kesejahteraan prajurit,” kata seorang Babinsa lainnya.
Mereka juga yakin perhatian Pemerintah terhadap Babinsa di Kaltim dan Kalimantan bakal lebih besar, mengingat ditetapkannya wilayah Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) sebagai pusat Ibu Kota Nusantara (IKN).
Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dalam tahun anggaran 2023 mendapat porsi APBN Rp134,32 triliun. Itu angka paling tinggi dibanding kementerian lainnya. Banyak yang menilai, itu berkat perjuangan Prabowo, yang sangat akrab dengan Presiden Jokowi.
Anggaran sebanyak itu terbesar untuk program dukungan manajemen yaitu Rp79,1 triliun (59,96 persen), menyusul program modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan non-alutsista Rp35,88 triliun (27,2 persen), program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit Rp11,04 triliun (8,37 persen), serta sisanya untuk berbagai program lainnya termasuk riset dan pendidikan.
Seperti mewakili suara para Babinsa dan prajurit lainnya, Pangdam Mayjen Tri Budi Utomo mengungkapkan kebanggaannya mendapatkan kunjungan dari Jenderal Prabowo. Tepuk tangan terus membahana.
“Suatu kehormatan bagi Kodam VI/Mulawarman bersama 2.000 Babinsa mendapat kunjungan dari Bapak Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Kami yakin kehadiran Bapak dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi kami semua dalam melanjutkan pengabdian kepada Bangsa dan Negara,” ucap Tri, yang sebelumnya bertugas sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Kepada Menhan, Pangdam menyerahkan cenderamata berupa sebilah mandau, senjata khas suku Dayak, yang banyak mendiami bumi Borneo. Mandau termasuk ke dalam salah satu senjata tradisional Indonesia, yang penggunaannya secara umum dimulai pada abad 17-18. Dulu orang Dayak meyakini bahwa mandau memiliki kekuatan gaib di antaranya bisa terbang untuk mengalahkan musuh-musuhnya.
SENJATA RAHASIA
Kepada para Babinsa, Menhan Prabowo menyatakan Pemerintah sangat berterima kasih atas pengabdian Babinsa yang luar biasa terutama ketika kita menghadapi pandemi Covid-19. “Semangat seperti ini harus terus kita jaga dan para Babinsa terus membangun kekompakan dan sinergitas,” tambahnya.
Menhan mengungkapkan, untuk membangun pertahanan negara yang kuat, maka kita harus mengawalinya dari TNI yang berada di bawah komando teritorial. Sebab komando teritorial adalah tulang punggung pertahanan negara dan merupakan senjata rahasia rakyat Indonesia, di mana dengan komando teritorial, Bangsa Indonesia mampu merdeka dan berhasil mengusir penjajah.
Ia menegaskan, Babinsa adalah wakil seluruh TNI. Karena itu Babinsa harus mengenal seluruh masyarakatnya, harus membantu sekaligus merebut hati dan pikiran rakyat.
Prabowo berjanji akan membangun TNI yang kuat. “Karena TNI yang kuat akan menjamin negara aman, negara aman menjamin perdamaian dan perdamaian akan menjamin pertumbuhan ekonomi sehingga negara bisa memakmurkan rakyatnya,” katanya mendapat aplaus dari para Babinsa.
Dalam bagian lain, Menhan juga mengingatkan kepada prajurit yang bertugas di Kaltim, karena daerah ini mempunyai posisi yang strategis bagi negara. Selain ditetapkan sebagai lokasi IKN, juga memiliki sumber kekayaan alam yang penting bagi negara. Itu sebabnya pada Perang Dunia II corong masuknya Jepang awalnya dari Tarakan, Balikpapan terus ke Jawa.
Dua bulan lalu tepatnya 18 Januari 2023, seorang Babinsa dari Kodim 0901/Samarinda membuat masyarakat terenyuh dan bangga. Dia adalah Kopral Kepala (Kopka) Azmiadi, Babinsa Koramil 02/Sungai Pinang, yang bertugas di Kelurahan Sungai Dama.
Dia nekat dan ikhlas menggadaikan motor pribadinya demi menyewa ekskavator untuk menarik mobil tronton yang mogok di tengah jalan. Aksinya itu langsung diapresiasi oleh Dandim Kol Arm Novi Herdian dan Pangdam Tri Budi Utomo. Bahkan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengundangnya ke Mabes TNI di Jakarta dan menaikkan pangkat Azmiadi satu tingkat di atasnya.
Setelah menemui para Babinsa, Menhan Prabowo juga melakukan kunjungan kerja ke Balikpapan. Dia menghadiri Rapimnas Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) sekaligus peletakan batu pertama pembangunan sekretariat BKPRMI di lokasi IKN. Bahkan dia sempat menonton konser Ahmad Dhani dan Dewa 19, yang lagi manggung di gedung Dome.
Sebelum datang ke Kaltim, Menhan Prabowo banyak menarik perhatian ketika dia mendampingi Presiden Jokowi pada acara panen raya di Kebumen, Jawa Tengah. Momen dia bercengkerama akrab dengan Presiden dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo banyak ditafsirkan berkaitan dengan pesta demokrasi 2024, yang di antaranya memilih presiden dan wakil presiden.
Beberapa tahun silam jauh sebelum Prabowo menjadi menteri, saya pernah menemuinya secara langsung di Jakarta. Waktu itu saya menyampaikan permohonan dukungan dari Partai Gerindra untuk pilkada wali kota di Balikpapan.(*)