MIMPI orang Kaltim naik kereta api di daerah sendiri sepertinya bakal kesampaian. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, pihaknya tengah merencanakan membangun jalur kereta api dari Balikpapan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU).
“Itu untuk melengkapi fasilitas jalur transportasi ke IKN selain melalui jalan tol,” katanya kepada wartawan seusai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Negara, Jumat (24/3) lalu.
Menurut Menhub, diperkirakan populasi di IKN mencapai 2 juta orang, sehingga dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dan dari Balikpapan perlu transportasi yang sifatnya bukan redudansi atau pengulangan. Karena itu pembangunan jalur kereta api dibutuhkan melengkapi jalan tol yang sudah ada untuk mengantisipasi kebutuhan arus penumpang ke IKN lebih lancar lagi.
Hebatnya lagi, untuk menghindari penumpukan prasarana, maka kereta api itu tidak langsung dari airport ke IKN. Tapi keretanya bercokol di dalam kota Balikpapan. Setelah itu baru keluar, nanti melaju dan sejajar dengan jalan tol. Karena itu jalur kereta nempel di samping jalan tol. “Sehingga kami tidak perlu membelah belantara lagi,” tambahnya.
Proyek jalan tol sejauh 47 km dari Balikpapan menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN saat ini tengah dikerjakan. Ketika meninjau proyek tersebut beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi optimis akan rampung pada akhir tahun 2024.
Menhub menjelaskan, rencananya model kereta api Balikpapan ke IKN menggunakan roda karet tanpa masinis atau automated guideway transit (AGT) dengan kapasitas 50 orang per set. Jika waktu tempuh kereta 80 kilometer per jam, maka perjalanan Balikpapan – IKN tidak sampai satu jam. Model kereta api AGT sama dengan skytrain di Bandara Soekarno-Hatta.
Beda dengan target jalan tol, untuk pembangunan jalur kereta api Balikpapan – IKN yang diperkirakan sepanjang 40 kilometer tidak harus selesai pada 2024. “Tapi kami, Kemenhub sudah menyerahkan trase (pola jalan) kepada Kementerian PUPR,” jelasnya.
Rencana pembangunan jalur kereta api di Kaltim sudah ada sejak zaman Gubernur Awang Faroek Ishak. Meski tujuannya bukan ke IKN. Saya saat itu sudah menjadi wali kota periode pertama. Sepulang dari kunjungan ke Rusia minggu kedua November 2013, Awang menegaskan rencana pembangunan kereta api di Kaltim dengan sponsor Russian Railways melalui PT Kereta Api Borneo (KAB).
Pada akhir Oktober 2015, Awang Faroek bersama Presdir PT KAB Denis Muratov melapor ke Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta. Dia meminta dukungan Wapres agar proses rekomendasi di tingkat pusat berjalan lancar.
Gubernur Awang Faroek menjelaskan, bahwa Kaltim akan membangun jalur kereta api di dua wilayah. Yang satu menghubungkan Kutai Barat ke Kawasan Industri Buluminung PPU. Lalu yang kedua, dari Kecamatan Tabang Kutai Kartanegara ke Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) di Kabupaten Kutai Timur dengan panjang jalur keseluruhan mencapai 395 km.
“Nilai keseluruhan investasinya dengan techno park mencapai Rp 72 triliun, semuanya investasi dari Russian Railways dan tidak menggunakan dana APBN,” jelasnya.
Fasilitas kereta api dari Negeri Beruang Merah itu, kata Awang, akan dimaksimalkan fungsinya, baik untuk angkutan barang seperti batu bara, migas, hasil hutan, crude palm oil dan lainnya, maupun untuk penumpang.
Gubernur optimis proyek tersebut rampung dalam waktu lima tahun. Dan yang membanggakan, karena nanti akan dioperasikan oleh putra-putri Kaltim sendiri. Karena itu, pihak Russian Railways bersedia mengirimkan 100 mahasiswa Kaltim untuk belajar teknologi transportasi terutama kereta api di Rusia. “Lima tahun lagi mereka akan pulang ke daerahnya dan memimpin pembangunan dan pengoperasian proyek kereta api yang kita kerjakan,” kata Presdir PT KAB Denis Moratov delapan tahun silam.
Sayang sampai Awang Faroek purnatugas tahun 2018, proyek kereta api itu tidak terwujud. Padahal sejumlah mahasiswa sudah selesai belajar di Rusia. Nasibnya sekarang tidak jelas. Karena itu banyak yang berharap, kalau kereta api menuju IKN jadi dibangun, Pemerintah menggunakan tenaga yang sudah terlatih tersebut. Tentu kebanggaan tersendiri bagi daerah ini, kalau proyek kereta api IKN dikerjakan dan dimanajemeni oleh anak-anak Kaltim.
Rencana pembangunan jalur kereta api dari Balikpapan sampai Pontianak pernah juga dilontarkan di era Menteri Perhubungan Ignasius Jonan tahun 2015. Tapi belakangan tidak terdengar lagi tindak lanjutnya. Begitu juga rencana pembangunan kereta api Balikpapan – Samarinda.
BANDARA VIP
Selain proyek kereta api, Menhub Budi Karya juga mengungkapkan rencana pembangunan Bandara VIP, yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari IKN. Bahkan pembangunan Bandara VIP ini lebih dulu dilaksanakan. “Mungkin bulan Mei atau Juni 2023 ini sudah mulai dikerjakan. Tadi sudah saya laporkan juga ke Presiden,” jelasnya.
Berkaitan dengan itu, tim Kemenhub bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan serangkaian pembahasan sehingga pembangunan segera dilaksanakan. Proses pemilihan pelaksana pekerjaan juga telah dilakukan. “Kita mencari kontraktor yang terbaik, karena ini Bandara VIP,” kata Menhub.
Dia menyebutkan, pembangunan Bandara VIP di IKN sangat memungkinkan dilaksanakan lebih dulu oleh Pemerintah, karena dimaksudkan untuk memudahkan investor luar negeri masuk ke lokasi IKN untuk ikut berinvestasi.
Menhub juga membuka peluang bagi investor Korea Selatan jika ingin berpartisipasi pada pembangunan bandara tersebut. “Tahap pertama kita yang membangun, setelah itu investor masuk di dalamnya seperti di Kualanamu,” kata Budi Karya ketika bertemu dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korsel Won Hee-Ryong pekan lalu.
Selain menawarkan kepada investor Korsel, Menhub Budi Karya juga mengantongi dua investor lain yang juga tertarik, yaitu dari Jepang dan India.
Saya dengar selain Bandara VIP, masih ada lagi satu bandara berdiri di kawasan IKN. Yaitu bandara yang dibangun oleh TNI AU sebagai pangkalan udara militer. “Ya nanti kita bangun juga pangkalan udara TNI AU di IKN,” kata Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo ketika berkunjung ke lokasi IKN, Februari lalu.
Banyak warga Balikpapan yang sudah tidak sabar ingin melihat ada kereta api melintas di dalam kota. “Biar kota ini makin cantik dan makin maju. Juga tidak macet,” kata mereka.(*)