Sehari Bersama Bu Sri

Saya dan Pak RT menyaksikan potong kue ultah Bu Sri dan Pak Asril.

SAYA sangat mengapresiasi sepak terjang sosial yang dilakoni Bu Sri. Sri Asril, pengusaha wanita yang punya kepedulian tinggi dengan teman, sahabat, dan warga lainnya. Sabtu (14/10) lalu di halaman rumahnya di RT 23 Kompleks Perumahan Balikpapan Baru (BB), dia menggelar olahraga bersama sebagai puncak perayaan miladnya ke-51.

Miladnya sudah dimulai Selasa (10/20) lalu. Ditandai dengan pengajian dan doa bersama. Tapi Sabtunya menjadi puncak acara. Sebab, sebelumnya ada beberapa pertandingan digelar. Di antaranya cross country dari Lapangan Merdeka ke Gunung Komendur,  bulu tangkis, basket, dan karaoke. Ke Gunung Komendur itu kabarnya rutin dilakukan.

Pesertanya teman-teman Bu Sri, yang tergabung dalam grup “Sahabat Kecil.” Itu teman sekolah dan teman sepermainan waktu kecil. Ada yang menamakan “Geng Pelayaran.” Karena dulu tinggal di Pelayaran, kawasan pelabuhan laut Semayang dan sekitarnya.

Gunung Komendur mungkin mainan mereka waktu kecil. Pasti dulu sangat angker dan sepi. Tidak seperti sekarang sudah ratusan bahkan ribuan rumah merambah. Padahal itu sempat ditetapkan sebagai kawasan hutan kota. Di situ ada makam kerabat Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Ada gua jepang dan menara mercusuar untuk penunjuk kapal-kapal merapat ke Semayang.

Bersama  Bunda Arita saya ikut bergabung. Istri saya baru kenal Bu Sri, tapi langsung akrab. Di situ kebetulan ada Mba Uci, instruktur senam yang lebih dulu berteman. Istri saya hanya sebentar. Tapi dia sempat ikut jalan kaki keliling kompleks. Selanjutnya saya ditemani Ketua RT 23, Pak Hafni Kanape.  Sampai makan siang saya baru bergeser.

Bu Sri bersama anak-anak yang mendapat berkah darinya.

Makan siangnya sangat istimewa. Ada ikan  dan  udang bakar, bakso serta kambing guling. Juga lalapan.   Saya memilih ikan bakar kakap, udang dan lalapan. Aromanya enak sekali.  “Saya sendiri yang ke pasar. Dikasih ikan yang paling segar,” kata Bu Sri bersemangat.

Pak RT saya lihat makannya lahap benar. Dia sempat mencoba kambing guling. Dia sangat respek dengan warganya yang satu ini. Dia juga yang mengajak saya bergabung dengan Bu Sri dan teman-temannya. “Pak Asril dan Bu Sri itu, pasangan paling inspiratif dari RT saya,” kata Pak Hafni bangga.

Suami Bu Sri, Pak Asril Bijaksana Syafi memang bijaksana seperti namanya.  Orangnya memang ramah dan memahami keluwesan Bu Sri dalam bergaul dengan teman-temannya. Dia maintenance engineer di Pertamina RU V Balikpapan, yang memasuki masa purnatugas.

Bunda Arita, Bu Sri, dan lainnya.

Pak Asril juga jago bernyanyi. Bu Sri apalagi. Lengkap dengan joget-jogetnya. Terkadang mereka nyanyi bersama. Lagu-lagunya membuat teman-temannya ikut bergoyang. Lalu sama Bu Sri atau Pak Asril mereka siram dengan uang saweran, sehingga ramai berebut sampai ada yang jatuh. Tapi semua bahagia.

Ada 150-an orang yang hadir. Semuanya dapat doorprize. Mulai beras, minyak, kasur lipat sampai sepeda. Itu semua disediakan Bu Sri secara gratis. Pokoknya teman-temannya dan warga sekitar dimanjakan. Termasuk Babinsa dan Babinkamtibmas. “Alhamdulillah kami juga dapat,” kata mereka.

Saya lihat juga keasyikan mereka membagi uang hadiah lomba dengan teman-temannya. Ada yang dapat Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu. Bahkan lebih.  “Ini semua saya lakukan dengan semangat berbagi sekaligus rasa syukur saya kepada Yang Mahakuasa. Apa yang kita dapat harus juga dirasakan orang lain,” kata Bu Sri.

Wanita gesit ini merintis usaha dalam berbagai pekerjaan termasuk konstruksi di Pertamina. Termasuk juga sebagai penghubung dalam meraih “kue” di IKN. Relasinya cukup banyak termasuk beberapa tokoh nasional. Dia akrab dengan Ruhut Poltak Hotparulian Sitompul, advokat yang juga tokoh politik. Ruhut dan teman-temannya pernah diajak makan siang di rumah Bu Sri.

Ruhut Sitompul makan siang di rumah Bu Sri.

AGUS DAN SUBUR

Suasana yang dibangun Bu Sri makin semarak karena ada teman-temannya yang memang banyak bergaul dalam dunia hiburan. Di antaranya ada Mas Agus Kencana, sudah berpuluh tahun bergelut dalam dunia MC, senam dan nyanyi. Ada juga Mas Subur, ini tokoh penting dalam seni karawitan dan pertunjukan wayang di Balikpapan. Ketika saya masih menjadi wali kota, saya sering bertemu Mas Agus dan Mas Subur dalam berbagai acara.

Selain itu ada Pak Mustafa. Lelaki bertubuh bongsor ini heboh banget kalau berjoget. Dia sering dikerjai Bu Sri. Tak diberi saweran membuat wajahnya cemberut. Tapi dia sangat akrab dengan Bu Sri, terkadang joget bersama. Ada Pak Norhan Effendi yang akrab dengan Pak Asril.

Peserta olahraga ceria dan berbagi dengan Bu Sri.

Kepedulian Bu Sri tidak saja kepada teman-temannya, tapi juga kepada orang-orang yang tidak punya. Dia menyantuni anak yatim, keluarga miskin dan panti asuhan. Juga perhatian kepada berbagai organisasi sosial seperti kepada teman-teman peduli kanker dan lainnya.

Saya didaulat memberikan sambutan. Dianggap paling senior dan mantan wali kota. Saya bilang kita doakan Bu Sri, Pak Asril dan keluarganya selalu sehat. Terus mendapat berkah dan rezeki, sehingga terus bisa berbagi kepada kita semua.

Pasangan Pak Asril dan Bu Sri dikaruniai tiga  anak. Sudah ada dua cucu. Itu yang menambah kebahagiaan mereka. Allah SWT memang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Dia selalu memberi berkah kepada umat-Nya, yang selalu ingat dan taat. Alhamdulillah, kita semua bahagia.(*)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *