PRESIDEN Jokowi main bola di Biak, Papua, Rabu (22/11). Lawannya bukan PSBS Biak, klub profesional kebanggaan warga Biak. Tapi Jokowi bermain bersama-sama anak-anak kampung setempat. Sedang, PSBS Biak tengah berada di Balikpapan dalam lanjutan kompetisi PSSI Liga 2 Pegadaian Grup 4 melawan tuan rumah Persiba Balikpapan.
Jokowi mengenakan jersey putih merah dengan nomor punggung 23. Dalam timnas kita, pemegang nomor punggung 23 adalah Marc Klok. Dia pemain blasteran Indonesia-Belanda yang bergabung dengan Persib Bandung.
Kalau melihat tim favorit saya bermain, Manchester United (MU), pemegang nomor punggung 23 adalah bek-kiri Luke Shaw. David Beckham ketika main di Real Madrid juga mengenakan nomor punggung yang sama. Tapi waktu di MU, Beckam memakai kostum No 7 sama dengan bintang sebelumnya, Eric Cantona.
Nomor keramat 7 saat ini sepertinya menjadi milik Cristian Ronaldo. Mulai main di MU sampai ke Al Nasar di Arab Saudi, Ronaldo selalu mengenakan nomor punggung 7. Makanya kode panggilan namanya menjadi CR7.
He, he kebetulan nomor 7 sama dengan nomor pencalegan saya sebagai wakil rakyat. Saya juga dapat No 7 menjadi caleg DPR RI 2024 dapil Kaltim melalui Partai Nasdem. Mudah-mudahan ini nomor keberuntungan.
Ketika bermain bola di Biak, Presiden Jokowi menunjukkan kehebatannya. Bermain di dua posisi. Pertama sebagai penyerang. Dia bekerjasama dengan Mendagri Tito Karnavian dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Presiden berhasil mencetak satu gol. Lalu kedua dia bermain sebagai penjaga gawang. Sekali ini dia kebobolan juga satu gol.
Menurut Jokowi ada dua hal juga yang menjadi alasan dia bermain bola di Biak. Pertama, karena sudah beberapa minggu tidak berolahraga. “Ya ini sudah dua minggu ngga olahraga. Lumayan bisa keluar keringat,” katanya.
Kedua, untuk memotivasi anak-anak di Indonesia termasuk di Biak untuk mengembangkan bakatnya. “Biar anak-anak yang punya skill termotivasi. Karena bibit-bibit itu harus dibangun dari bawah. Biar nanti bisa masuk ke U-14, U-17, U-20 dan seterusnya,” kata Kepala Negara.
Melihat unggahan Presiden Jokowi bermain bola kampung di Biak, Presiden FIFA Gianni Infantino tertarik memberikan tanggapan. “Sepak bola adalah untuk semua orang dan saya senang melihat @jokowi mengambil kesempatan itu, menunjukkan bahwa sepak bola menyatukan dunia, tanah air di Indonesia,” tulisnya melalui Instagram story (Instastory) akun @gianni_infantino.
Infantino juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dukungan Presiden Joko Widodo dalam menjadi tuan tumah Piala Dunia U-17 FIFA saat ini. “Indonesia adalah modal atau pencetak bibit sepak bola dunia saat ini,” katanya.
Presiden FIFA keturunan Italia ini lahir di Brig, Swiss, 53 tahun lalu. Dia semakin akrab dengan Indonesia setelah menerima penghargaan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Budaya di Istana Negara Jakarta, Jumat 10 November 2023.
“Ini suatu kebanggaan dan kehormatan, tidak saja untuk saya, tapi juga FIFA dan dunia sepak bola. Penghargaan yang sangat spesial buat saya karena merupakan yang pertama kali,” katanya, yang saat itu tampil mengenakan kopiah khas Indonesia.
Selain mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Infantino juga memuji pembangunan pusat latihan sepak bola di Ibu Kota Nusantara (IKN). Karena itu FIFA berkenan ikut memberikan bantuan biaya pembangunannya.
PSBS MENGAMUK
Sehari setelah Presiden bermain di Biak Numfor, PSBS Biak berlaga lawan Persiba Balikpapan, Kamis (23/11) sore. Mungkin karena efek Jokowi, PSBS Biak mengamuk di kota utama penyangga IKN. Bermain di Stadion Batakan, Si Badai Pasifik itu benar-benar menjadi badai untuk Persiba. PSBS Biak mengempaskan Persiba 6-2. Bayangkan tragisnya.
Rasanya ini kekalahan terburuk dan paling memalukan selama Tim Beruang Madu bermain di kandangnya. Pencinta Persiba lebih banyak menyalahkan penjaga gawang Gianluca Rossy, yang mudah diperdaya. Penonton menyoraki dia. “Ampun, dia lebih cocok jadi pembalap saja ketimbang kiper,” kata Mardi, pencinta Persiba menyindir Rossy.
Saya yang menonton di tribun Selatan bergabung dengan Balistik, tertunduk lesu. Barisan pertahanan Persiba plus penjaga gawangnya mudah sekali dikecoh lawan. Kasihan penyerang Sunday Song Longji lebih banyak berjuang sendirian di depan. Itu saja dia masih bisa menyarangkan dua gol.
Asisten Pelatih Persiba Zainal Abidin meminta maaf kepada seluruh pendukung Persiba. “Tidak banyak yang dapat saya sampaikan. Saya mewakili klub menyampaikan permintaan maaf,” katanya lirih tanpa bisa melanjutkan komentarnya.
Zainal untuk sementara menangani Persiba sendirian menyusul didepaknya pelatih Nil Maizar, sebagai pelatih kepala akibat buruknya penampilan Persiba selama musim kompetisi 2023/2024 ini. Sejauh ini manajemen baru belum menetapkan pelatih penggantinya.
Dengan kekalahan telak itu, Persiba masih bertengger di peringkat ke-6 dari 7 peserta. Tapi sudah dapat dipastikan harus menjalani babak play off untuk menentukan nasibnya apakah masih bisa bertahan di Liga 2 atau masuk ke jurang Liga 3. Sebagai skuad yang dijuluki “Tim Selicin Minyak,” kita berharap Persiba tidak tergelincir sampai ke sana.(*)