ISRAN NOOR kompak dengan kontingen PON XXI Kaltim. Dalam acara pembukaan di Stadion Harapan Bangsa Aceh, Senin (9/9) malam, dia tak mau duduk di kursi kehormatan VVIP. Malah bergabung dalam pasukan defile, yang terdiri dari ribuan atlet dari berbagai daerah se-Indonesia.
“Saya harus menyatu dengan atlet, biar bangkit semangat juang anak-anak dalam bertanding,” katanya kepada Ketua KONI Kaltim Rusdiansyah Aras yang mendampinginya.
Isran didaulat menjadi ketua Kontingen Kaltim. Dia membawa 660 atlet dan official untuk berjuang mempertahankan reputasi daerah ini tetap berada di kelompok 5 besar.
Dari tempat penginapan, Isran yang mengenakan baju taqwo khas Kutai berjalan kaki sejauh 1 kilometer menuju Stadion Harapan Bangsa. Di ruang karantina, dia bersama para atlet harus menunggu sekitar 5 jam sampai defile pembukaan dimulakan.
Gubernur Kaltim 2018-2023 ini, tak gelisah meski harus berpanas ria. Dia didampingi putrinya, Rahmawati yang akrab dipanggil Rahmi. Dia juga tak masalah harus makan nasi kotak. “Biasa aja, pahamlah ikam,” katanya bercanda.
Dia tampak bersemangat berada di barisan depan kontingen Kaltim, yang “dihiasai” dengan penampilan sepasang atlet mengenakan kostum suku Dayak. Tangannya melambai ketika melewati panggung kehormatan, di mana Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi menyambutnya dengan tersenyum.
Pasti Jokowi kenal dengan Isran. Soalnya ketika menjadi gubernur Kaltim, Isran berperanan penting hingga Jokowi memutuskan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU). Apalagi Isran juga pernah memimpin asosiasi bupati dan gubernur se-Indonesia. Isran pernah menjadi ketua umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).
Setahu saya, Isran termasuk tokoh atau pejabat yang sederhana. Saya beberapa kali menyertainya terbang tidak mengambil kursi bisnis. Hotel pun tidak soal mau bintang berapa. Yang penting bisa tidur nyenyak. Termasuk makan siap di mana saja.
Apartemen dia di Sahid Jakarta juga relatif tak mewah. Kabarnya sudah ditempati sejak dia menjadi bupati Kutai Timur. Tak ada barang yang eksklusif menghiasi kamar tamunya. Meja makannya juga sederhana. Tapi saya suka makanannya, ikan goreng, sambel terasi dan tumis kacang panjang atau buncis.
Dalam hal berpakaian, Isran juga tidak terlalu berorientasi dengan segala merk yang branded. Yang penting enak dipakai. Juga tidak mementingkan matching apa tidak. “Suka-suka saya,” itu salah satu ucapan seloroh yang sering dia sampaikan.
Isran optimis kontingen Kaltim mampu meraih posisi 5 besar sebagaimana target yang ditetapkan. “Melihat kekuatan dan semangat para atlet kita, insyaallah 5 besar bisa tercapai,” katanya.
Dalam PON XX Tahun 2021 di Papua, Kaltim berada di urutan ke-7. Tapi pada PON sebelumnya, PON XVIII Riau dan PON XIX Jabar, Kaltim berada di urutan 5. Bahkan ketika menjadi tuan rumah PON XVII, Kaltim berada di urutan 3.
Dalam klasemen sementara PON XXI, posisi Kaltim terus merangkak naik. Sekarang berada di urutan 8 dengan 6 medali emas, 7 perak dan 16 perunggu. Belum termasuk tambahan 2 medali emas dari Binaraga atas nama Mulyadi dan Sujarwanto.
Dalam kesempatan berada di Aceh, Isran bersama pengurus KONI singgah di kediaman mantan Pj Gubernur Kaltim Tarmizi Abdul Karim. Dia memang orang Aceh dan sudah memasuki masa pensiun dari Kemendagri. Isran sempat menyerahkan plakat dan cenderamata.
“Saya tak bisa melupakan Kaltim,” kata Tarmizi yang merasa mendapat kejutan karena dikunjungi. Tarmizi bertugas selama 6 bulan sejak Juli 2008 sampai Desember 2008, menjelang pelantikan Awang Faroek Ishak sebagai gubernur baru.
Adik Tarmizi, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal saat ini mengikuti Pilwali Aceh. Dia sekarang anggota DPR RI dari Fraksi PPP dan pernah menjadi Wakil Wali Kota dan Wali Kota Banda Aceh. “Saya ikut Pilwali lagi,” katanya ketika bertemu di Jakarta, minggu lalu.
Hadir juga di Aceh adalah Deputi Otorita IKN Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat, Alimuddin. “Beliau sekarang juga jadi Ketua KONI IKN,” kata Rusdiansyah.
ADA YANG MENYOAL
Sementara itu ada yang menyoal kedudukan Isran sebagai ketua Kontingen PON Kaltim. Mengutip pemberitaan koraNusantara, Barisan Kemenangan Demokrasi (Barikade) meminta Isran mundur dari jabatan tersebut karena bertentangan dengan prinsip netralitas Pilkada.
“Kami minta Isran Noor mundur dari jabatannya untuk menghindari pelanggaran kampanye sesuai UU Pilkada khususnya pasal 69 h,” kata Ketua Barikade Kaltim Oschar Rawindra SH.
Dia juga menyoroti bahwa penggunaan anggaran APBD Kaltim dalam PON XXI seharusnya tidak terpengaruh oleh kepentingan politik.
Ketua Bawaslu Kaltim Hari Darmanto mengatakan, pihaknya masih mengkaji apakah jabatan ketua Kontingen PON Kaltim termasuk dalam kategori pejabat yang diwajibkan mundur berdasarkan undang-undang.
Jika dilihat dari ketentuan yang ada, kewajiban mundur hanya ditujukan kepada aparatur sipil negara (ASN), anggota DPR, DPRD dan pejabat negara saja.
“Nah kami akan mengecek apakah ketua kontingen yang mendapatkan biaya dari anggaran negara dan apakah jabatan tersebut melekat secara tetap,” ujarnya.
Menurut Hari Darmanto, Bawaslu akan segera melakukan rapat untuk menentukan langkah selanjutnya. “Hasil evaluasi akan kami umumkan setelah penilaian terhadap ketentuan undang-undang dan kualifikasi jabatan ketua kontingen,” tambahnya.
Berkaitan ada sorotan seperti ini biasanya Isran tak terlalu mempersoalkan. “Mehabisi baterai aja,” biasanya itu yang dia ucapkan sambil tersenyum. Tapi dia pasti patuh jika Bawaslu melihat jabatan ketua kontingen melanggar ketentuan. Soalnya dia diangkat menjadi ketua kontingen sebelum tahapan Pilkada berlangsung.
Lagi pula niatannya murni untuk ikut memotivasi atlet Kaltim yang berjuang mengharumkan nama daerah. Dia sendiri juga harus mengorbankan perhatian dan waktunya di tengah kesibukan yang lain termasuk persiapan menghadapi tahapan penting agenda Pilgub.
Ketua KONI Kaltim Rusdiansyah Aras melihat tidak ada yang dilanggar Pak Isran. Sebab dia bukan pejabat negara atau pejabat publik. Jabatannya sebagai ketua kontingen sudah ditetapkan jauh hari dan juga berakhir 20 September sebelum penetapan resmi sebagai calon dan masa kampanye. “Beliau juga tidak kampanye di tengah para atlet, jadi murni urusan olahraga,” tandasnya.(*)