Balikpapan antara IKN, RDMP, Batu Bara, dan Kepiting

MENDENGAR nama Balikpapan, orang langsung menghubungkan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN). Maklum ini kota terdekat dari IKN. Jaraknya sekitar 89,3 km.  Jika ditempuh melalui jalan tol IKN hanya sekitar 60 menit, bahkan nantinya hanya 50 menit.

Mau ke IKN memang lewat Balikpapan. Apakah melalui jalur laut. Turun di Pelabuhan  Semayang atau mendarat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan. Bandara ini tahun 2023 sukses meraih prestasi dengan mengangkut 5,10 juta penumpang. Juga menjadi bandara terbaik di dunia untuk kategori 5-15 juta penumpang.

Ke depan PT Angkasa Pura I (AP 1) sebagai pengelola harus memprioritaskan perpanjangan landasan (runway) dari 2.500 meter menjadi 3.250 meter. Sehingga jenis pesawat berbadan lebar bisa mendarat. Program ini sudah lama digaungkan, tapi masih tertunda-tunda.

Bandara IKN hampir rampung. Bandara baru itu dinamai Presiden Jokowi sebagai Bandara Nusantara. Dibangun sejak November 2023 dengan dana APBN Rp4,2 triliun. Lokasi Bandara Nusantara hanya berjarak sekitar 23 Km dari titik 0 IKN. Jadi waktu tempuhnya sekitar 15 menit saja. Bandara IKN tidak jadi sebagai bandara VVIP. Tapi dialihfungsikan sebagai bandara komersial.

Luas daratan Balikpapan 511,01 Km2. Dihuni 746.804 jiwa penduduk. Setelah ditetapkannya IKN, penduduk Balikpapan meningkat sekitar 1,4 persen setiap tahun. Pada periode Januari sampai Maret 2024, penduduk Balikpapan bertambah 4.600 orang.

Akibatnya Balikpapan sekarang penuh sesak. Kemacetan di jalan dan antrean SPBU menjadi pemandangan biasa sehari-hari. Penyediaan air bersihnya sangat seret. Kekurangan sumber air baku sekitar 1.000 liter per detik. Karena itu Balikpapan menunggu kiriman air dari Waduk Sepaku IKN, yang dijanjikan Kementerian PUPR sebesar 500 liter per detik.

Ke depan Balikpapan harus melakukan berbagai langkah untuk mengatasi kelangkaan air bersih. Mulai kebijakan penangkapan air hujan, penghematan pemakaian air dan program daur ulang atau reklamasi air, pengambilan air Sungai Mahakam sampai program desalinasi atau penyulingan air laut.

Landmark Balikpapan yang ada di perumahan Balikpapan Baru.

Presiden Jokowi memastikan IKN mengungkit pergerakan ekonomi di daerah sekitarnya.  “Tanyakan ke Gubernur Kaltim dan Wali Kota Balikpapan, pasti naiknya tidak kecil,” ungkapnya. Menurut Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana, ekonomi Kaltim tahun 2023 tumbuh sebesar 6,22 persen. Tertinggi di Kalimantan.

Sedang pertumbuhan ekonomi Balikpapan tahun 2023 mencapai 6,49 persen. Lebih tinggi dari Kaltim. PDRB per kapita juga mengalami tren kenaikan dari Rp180,96 juta di tahun 2022 menjadi Rp201,64 juta di tahun 2023. Angka pengangguran di Balikpapan juga menurun. Jika di tahun 2022 tercatat 6,90 persen atau 22.749 jiwa, maka pada tahun 2023 menjadi 6,09 persen atau 20.915 jiwa. Jumlah penduduk miskin di Balikpapan tahun 2022 tercatat 2,45 persen atau 15,83 ribu. Sedang di tahun 2023 menurun menjadi 2,31 persen atau 14,99 ribu jiwa.

Dengan kehadiran sejumlah proyek strategis nasional, berbagai sektor usaha tiba-tiba menjadi boom diBalikpapan. Mulai perhotelan, transportasi, konstruksi, pengadaan material, pelabuhan, pergudangan, bahan pangan sampai penyediaan kebutuhan perut yaitu makanan dan minuman.  “Setelah 16 tahun mengelola hotel di Balikpapan, baru sekarang terasa cuan-nya,” kata Harianto Solihin, Komisaris Utama PT Grand Balikpapan, yang mengelola  Hotel Novotel dan IBIS. Waktu Kongres ISEI XXII di Solo, Harianto aktif mengikuti seminar nasional yang digelar ISEI.

Meski tidak semua diproduksi langsung, tapi ketahanan pangan di kota Balikpapan cukup terjaga. Hanya saja harganya yang amat fluktuatif. Maklum bahan pangannya dipasok dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, Sulbar, Sulsel, dan Sulteng serta Kalsel.

Kaltim termasuk Balikpapan tidak gampang jika mau swasembada pangan. Karena jenis tanahnya tidak terlalu subur untuk pertanian pangan. Topografinya juga berbukit-bukit. Meski lahannya sangat luas. Jadi yang harus dijaga dan ditingkatkan adalah kelancaran rantai pasok dengan daerah penghasil. Program tol laut yang dicanangkan Presiden Jokowi menjadi salah satu solusi terbaik.  

Berdasarkan data BPS Kaltim, Samarinda dan Balikpapan menjadi kota dengan inflasi tertinggi.  Penyebab utama inflasi di Balikpapan adalah kenaikan  harga beberapa komoditas pangan dan jasa transportasi. Di antaranya tarif angkutan udara, daging ayam ras, ikan, tomat dan cabai rawit.

Menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Balikpapan, R Bambang Setyo Pambudi, inflasi tahunan (yoy) Kota Balikpapan 2023 mencapai 3,60 persen. Sedang inflasi gabungan Samarinda dan Bontang 3,46 persen. Angka itu lebih tinggi dari nasional yang tercatat 2,61 persen. BI Perwakilan Balikpapan bekerjasama dengan Pemkot harus terus memaksimalkan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga angka inflasi tetap terkendali.

Kawasan pesisir di pusat kota Balikpapan.

RDMP, Proyek Strategis yang Bersejarah

Selain IKN, ada satu lagi proyek yang juga sangat strategis yang tengah berjalan di Balikpapan yaitu proyek perluasan kilang minyak Balikpapan, yang disebut Proyek RDMP (Refenery Development Master Plan).

Dengan proyek ini, maka kapasitas pengolahan kilang Balikpapan akan melonjak dari 260.000 barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Itu terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Kalau sudah rampung 2025 nanti, maka produksi kilang Balikpapan sangat berdampak pada penurunan impor BBM. “Dampaknya sangat besar terhadap Current Account Defisit-nya Indonesia,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Berkat proyek RDMP itu, kira-kira Indonesia bisa menghemat defisit neraca perdagangannya hingga USD2 miliar per tahunnya.

Proyek RDMP Balikpapan, juga akan meningkatkan  produk dari petrochemical dan LPG. Kualitas BBM yang dihasilkan juga lebih bersih. Dari Euro2 menjadi Euro5 sehingga ramah lingkungan dan sesuai standar KLHK. Proyek RDMP adalah proyek terbesar Pertamina dalam sejarah. Nilai investasinya USD7,4 miliar atau setara Rp118 triliun. Proyek RDMP dimulakan pada akhir tahun 2018. Pada September 2025 harus selesai.   

IKN dan RDMP sama-sama menyerap tenaga kerja yang besar. Ada sekitar 20.250 pekerja di RDMP. Sementara data Kementerian PUPR menunjukkan, ada 27.000 orang terlibat dalam pekerjaan konstruksi di IKN. Sebagian besar datang dari luar daerah.

Terminal batu bara milik PT Bayan Resources.

Kebijakan Anti Penambangan Batu Bara

Kota Balikpapan punya kebijakan lingkungan cukup berani. Satu-satunya daerah yang “mengharamkan” eksploitasi penambangan batu bara. Di sini tak ditemukan lubang-lubang menganga akibat penambangan. Akan tetapi Balikpapan sendiri tak bisa melepaskan diri dari bisnis batu bara. Di Teluk Balikpapan ada ratusan ponton berseliweran tiap hari mengangkut  ribuan ton si emas hitam dari berbagai derah.

Di kawasan industri Kariangau, ada Terminal Batu Bara Balikpapan (BCT) milik Bayan Group. Salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia. Kapasitasnya 1,5 juta MT. Pemilik saham terbesar Bayan Group adalah Datuk Dr Low Tuck Kwong. Dia orang Singapura, tapi sudah menjadi WNI.  Oleh Majalah Forbes dimasukkan ke dalam urutan ke-82 orang terkaya di dunia dan urutan ke-4 orang terkaya di Indonesia tahun 2024.  Total kekayaannya mencapai USD24,4 miliar atau setara dengan Rp368 triliun.  

Usia kota Balikpapan sudah 127 tahun. Kota ini mulai muncul ketika pada tanggal 10 Februari 1897 ditemukan sumur minyak pertama yang dinamai sumur Mathilda di kaki gunung Kemendur. Itu sebabnya Balikpapan sering disebut “Kota Minyak.” Sampai-sampai klub sepakbolanya Persiba Balikpapan dijuluki “Tim Selicin Minyak.”

Dulu tata ruang Balikpapan sangat ideal. Sebesar 48 persen dari luas wilayah yang bisa dibangun. Sedang sisanya 52 persen sebagai kawasan yang dijaga dan ruang terbuka hijau (RTH). Tapi dengan perkembangan sekarang, berbagai tekanan mulai muncul. Karena itu Pemkot Balikpapan bersama DPRD tengah membahas Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2024-2043.

Revisi ini dibutuhkan karena adanya beberapa perkembangan. Pertama, dengan ditetapkannya IKN, maka Kota Balikpapan diarahkan  sebagai super hub ekonomi dalam pengembangan IKN. Kedua, dengan posisi Balikpapan sebagai super hub pengembangan IKN, maka Kota Balikpapan perlu penguatan peran penting dalam aspek logistik, perdagangan dan jasa.

Ketiga, perlunya pengembangan costal area untuk mendukung peran Kota Balikpapan sebagai pusat perdagangan dan jasa, serta adanya pengembangan berbagai infrastruktur transportasi dalam mendukung peran kota Balikpapan sebagai pusat logistik dan pintu gerbang Kaltim dan IKN.

Keempat, pemenuhan kebutuhan penyediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial, serta utilitas untuk mendukung dan mengantisipasi pertambahan penduduknya, khususnya dalam penyediaan air minum yang memadai. Kelima, pelaksanaan perlindungan keanekaragaman hayati melalui pelestarian hutan lindung, ekosistem mangrove dan jalur migrasi satwa.

Di tahun 2017, Balikpapan sempat berada di urutan ke-3 Kota Layak Huni berdasarkan hasil survei Ikatan Ahli Perencana (IAP). Tapi sekarang (sejak 2022)  Balikpapan terlempar jauh. Malah Samarinda yang sekarang masuk dalam kelompok 10 besar. Ini menjadi tantangan besar bagi Balikpapan agar tetap menjadi kota yang nyaman dihuni (livable city) sesuai draf visi RPJPD 2025-2045 yaitu Balikpapan Nyaman untuk Semua.

Bandara SAMS Sepinggan.

Ditopang Industri Pengolahan, Perdagangan dan Jasa

Ada yang bertanya apa komoditas atau sektor ekonomi unggulan di Balikpapan? Ada yang bilang perikanan laut. Maklum di Balikpapan termasuk surganya makanan laut. Kepiting Dandito, Rumah Makan Torani, Restoran Biru Laut, Bondy, Bluesky dan Teluk Bayur sangat dikenali tamu-tamu dari luar. Sebagian produk perikanan laut Balikpapan dikirim ke beberapa negara seperti Singapura, China, Amerika dan Eropa. Terutama ikan segar, kepiting hidup dan udang segar.

Balikpapan juga dikenal sebagai penghasil pepaya mini terbaik. Sangat manis. Tingkat produktivitasnya bisa mencapai 112 ton per hektare. Pepaya mini Balikpapan sudah dipatenkan dengan nama Pepaya Miba. Sering dijadikan oleh-oleh bagi mereka yang datang ke kota ini. “Pepaya Miba menjadi produk pertanian lokal yang berpotensi jadi komoditas ekspor,” kata Plt Gubernur Kaltim Akmal Malik ketika meninjau kebun pepaya Miba milik Pak Agus di Km 12, Balikpapan Utara.

Industri kreatif juga berkembang. Pasar Kerajinan Kebun Sayur sangat dikenal berbagai tamu. Ada kerajinan anyaman, manik-manikan, batik khas Kalimantan dan batu permata. Di situ juga dijual kayu pasak bumi (Eurycoma longifolia), tanaman asli Kalimantan yang dikenal berkhasiat untuk kejantanan laki-laki. Kata orang semacam “tongkat ali.”

Sektor pariwisata di Balikpapan juga semakin seksi. Wisata pantai, kuliner dan hutan bakau atau mangrove jadi pilihan utama. Ada maskot Balikpapan yang juga menarik perhatian yaitu beruang madu (Helarctos malayanus). Jenis beruang terkecil di dunia ini semakin langka, tapi masih bisa dikunjungi di Agro Wisata Km 23. Selain ada penangkaran buaya di Teritip, Balikpapan Timur.

Mengutip data Statistik  Daerah Kota Balikpapan 2024, terungkap angka PDRB Balikpapan pada tahun 2023 atas dasar harga berlaku (ADHB) sekitar Rp143,17 triliun. Sedang atas dasar harga konstan (ADHK) sekitar Rp97,06 triliun.

Dilihat dari struktur perekonomian, industri pengolahan sangat mendominasi. Angkanya 47,26 persen sumbangsihnya terhadap pembentukan PDRB. Menyusul konstruksi 15,67 persen, transportasi dan pergudangan 11,60 persen, perdagangan besar dan eceran 11,60 persen, reparasi mobil dan sepeda motor 9,40 persen, serta usaha lainnya 16,07 persen.

Industri pengolahan sangat mungkin terus mendominasi Balikpapan. Akan tetapi tidak semuanya tertumpu pada migas. Industri kelapa sawit tidak cukup hanya mengolah menjadi minyak mentah atau CPO (crude palm oil) saja, tetapi juga harus dikembangkan dengan industri turunan lainnya. Kilang CPO PT  Kutai Refinery Nusantara (KRN) milik pengusaha Sukanto Tanoto di kawasan industri Kariangau sudah sangat mungkin diarahkan sampai ke berbagai produk turunan.

Sejalan dengan rencana revisi RTRW, pembangunan coastal area atau coastal road  Balikpapan harus tetap diwujudkan. Proyek coastal road Balikpapan adalah  pengembangan kawasan pantai sepanjang Jl Jenderal Sudirman dari Pelabuhan Semayang sampai mendekati Bandara Sepinggan. Panjangnya sekitar 7,5 km dengan lebar ke laut sekitar 500 meter. Total luas mencapai 468 hektare.

Tadinya coastal road akan dihubungkan dengan rencana jembatan tol Balikpapan-Penajam. Sayang rencana itu harus dievaluasi ulang terutama aspek ketinggian jembatan menyusul adanya proyek IKN. “Coastal road sudah sejak lama disusun dan tetap akan diwujudkan untuk mendukung Kota Balikpapan sebagai kota water front city,” kata Ketua Bappeda Murni.

Dengan posisinya sebagai pintu gerbang diperlengkapi fasilitas infrastruktur yang memadai, berada di jalur ALKI II, apalagi dengan adanya IKN, maka Balikpapan memang lebih diarahkan sebagai kota perdagangan dan jasa.

Dengan adanya proyek RDMP dan IKN, sektor jasa berkembang pesat dan sangat dibutuhkan. Mulai jasa angkutan barang dan manusia melalui laut dan udara, transportasi darat dan akomodasi, pelabuhan dan pergudangan, sampai teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Kota jasa modern memang tidak saja punya kemampuan dalam memberikan berbagai pelayanan, tetapi juga harus berbasis TIK. Karena itu tidak salah kalau Balikpapan juga membangun konsep kota cerdas atau smart city.

Tujuan utama dari penerapan kota cerdas adalah menciptakan kota yang lebih efisien, berkelanjutan dan nyaman bagi penduduk dan orang yang datang. Karena itu penggunaan TIK harus diintegrasikan ke dalam berbagai aspek kehidupan perkotaan, seperti transportasi, energi, lingkungan, pemerintahan, dan berbagai layanan publik lainnya.(*)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *