Catatan Rizal Effendi
WALI KOTA Balikpapan Rahmad Mas’ud (RM) tidak jomblo lagi. Di masa tugasnya yang kedua (2025-2030), dia didampingi Wakil Wali Kota Dr Ir Bagus Susetyo, MM. Rahmad dan Bagus sudah dilantik dan diambil sumpahnya pada acara pelantikan serentak kepala daerah se-Indonesia di Istana Jakarta, Kamis (20/2) pagi.

Rahmad adalah wali kota ke-10 Kota Balikpapan. Dia juga sempat menjadi wakil wali kota (Wawali) ke-11. Sedang Bagus menjadi wawali yang ke-12.
Rahmad tidak bisa pulang ke Balikpapan. Sebab, dia langsung bersama kepala daerah lainnya ke Magelang untuk mengikuti retret atau pembekalan selama seminggu. Yang pulang hanya Bagus dan langsung bisa menjalankan pemerintahan mulai Jumat ini.
Hanya saja dia dan keluarga belum bisa menempati rumah dinas wakil wali kota yang ada di Jl ARS Mohammad. Rumah itu belum dibenahi dan direnovasi karena selama ini kosong. Aneh juga, sudah pasti ada wawali, kok rumah dinasnya belum disiapkan?
Kabarnya untuk sementara Bagus disewakan rumah. Dia tinggal di kompleks The Hill Residence, milik Blue Sky Hotel di dekat kompleks perumahan Pemkot Balikpapan Baru.
Sedang ruang kantor Wawali menempati ruang kerja Rahmad selama ini di lantai 3. Dan Rahmad sendiri pindah ke ruang kerja wali kota, yang juga ditempati wali kota-wali kota sebelumnya.

Bagus pernah menjadi anggota DPRD Kaltim 2019-2024 dari Partai Gerindra. Dia nyaleg lagi, tapi tidak terpilih. Lalu didorong menjadi calon wawali Balikpapan mendampingi RM. Dengan jabatan barunya ini, terdengar kabar dia akan mendapat tugas baru dari Prabowo sebagai ketua DPC Gerindra Balikpapan menggantikan Muhammad Taqwa, S.Pi, yang sekarang duduk sebagai wakil ketua DPRD Balikpapan.
Saya dengar tim Bagus lagi melakukan pendekatan ke berbagai tokoh untuk diajak bergabung di Gerindra Balikpapan. Gerindra sama dengan NasDem, penunjukan ketua dan pengurus lainnya tidak perlu Musda. Langsung diangkat dan ditetapkan oleh Prabowo Subianto.
Ayah 2 anak ini dilahirkan di Yogyakarta, 24 Maret 1968. Sebulan lagi Bagus merayakan miladnya ke-57. Lebih tua dari RM yang masih berusia 48 tahun. Sang istri bernama Hj Siti Kotijah. Punya gelar sarjana komunikasi (S.Kom). Dia akan mendampingi Hj Nurlena Rahmad sebagai wakil ketua PKK Balikpapan dan Dekranasda.
Riwayat pendidikan Bagus mulai SD sampai S1 (UGM) ditempuh di tanah kelahiran. Baru S2 dan S3 di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. Dia doktor ilmu lingkungan.
Selama ini Bagus bisnis konstruksi dan perumahan atau properti. Karena itu dia didaulat menjadi ketua REI (Real Estate Indonesia) Kaltim. Organisasi yang menghimpun para pengembang atau perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan dan pengelolaan perumahan dan permukiman.

Dia bercita-cita ingin menarik wirausaha muda di bidang perumahan dan permukiman di Kaltim. “Pemda juga harus paham bahwa perumahan salah satu solusi untuk menggerakkan ekonomi rakyat karena kebutuhan rumah masyarakat secara nasional saat ini mencapai 12,7 juta unit,” katanya menegaskan beberapa waktu lalu.
Dilihat dari pengalamannya di DPRD Kaltim, Bagus akan lebih cepat beradaptasi di Pemkot Balikpapan. Dia sempat menjadi ketua Fraksi Gerindra, anggota Badan Anggaran (Banggar) serta anggota Badan Pembentukan Perda (Bapemda) serta anggota Komisi 3 yang membidangi masalah pembangunan.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) tahun 2023, Bagus memiliki harta kekayaan sekitar Rp8,2 miliar dengan utang Rp39 juta. Harta terbesarnya dari tanah dan bangunan senilai Rp7,1 miliar. Sedang kendaraan hanya senilai Rp847 juta.
TAK ADA TIM AHLI LAGI
Di tengah keberhasilannya membangun Balikpapan hampir 4 tahun (31 Mei 2021-20 Februari 2025), banyak hal yang juga menjadi perhatian warga kepada RM. Mulai tidak adanya wakil wali kota menyusul meninggalnya wakil wali kota terpilih Thohari Aziz, kentalnya aroma KKN sampai soal suasana pemerintahan terkesan berbasis keluarga dan kedaerahan tertentu.
RM lahir di Balikpapan, 12 Mei 1976. Pendidikan S1-nya ditempuh di Universitas Tridharma (Untri) yang sekarang sudah tutup. Sedang gelar magister manajemen (ME) dia dapatkan dari Fakulas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unmul Samarinda. Hasil perkawinannya dengan Nurlena, mereka memiliki 7 anak. Si sulung, Cindara baru saja berkeluarga dengan pesta sangat meriah.

Meski lahir di Kota Minyak, RM dan keluarganya berdarah Sulawesi Barat atau Sulbar. Itu sebabnya kakaknya, Hasanuddin Mas’ud (Hamas), yang sekarang ketua DPRD Kaltim sempat nyalon Pilgub di sana, tapi gagal. Satu saudaranya lagi yang sekarang menjadi anggota DPRD Kaltim, Hj Syahariah Mas’ud sebelumnya menjadi anggota DPRD Sulbar.
Berdasarkan LHKPN 2023 yang dilaporkan pada 28 Maret 2023, total kekayaan RM mencapai Rp37,3 miliar lebih. Terbesar dari tanah dan bangunan yaitu Rp24,4 miliar. Lalu alat transportasi dan mesin Rp3,3 miliar, harta bergerak Rp1,3 miliar serta kas dan setara kas Rp2,8 miliar dan harta lainnya Rp1,2 miliar. Hebatnya, dia tidak mempunyai utang.
Warga berharap Rahmad-Bagus bisa menyelesaikan berbagai kebutuhan dan persoalan dasar warga seperti masalah gas, BBM dan air bersih. Juga kemacetan lalu lintas dan persoalan banjir yang belum dapat diatasi meski ada proyek penanggulangan banjir bernilai ratusan miliar rupiah.
Ada yang bilang selama ini tak gampang mengundang atau bertemu RM. Mungkin karena kesibukannya menjalankan pemerintahan sendirian. Tak jarang Rapat Paripurna DPRD juga tak dihadiri RM. Dengan adanya Bagus, kemungkinan hal itu sudah bisa teratasi.
Selama ini ada staf luar yang bercokol di Pemkot. Staf bernama Henri itu dipercaya RM menjadi pengawas dan pemberi masukan kepada wali kota dan OPD. Tak jarang dia ikut dan bicara di coffee morning dan kabarnya sesekali titip kegiatan juga di Dinas. Belakangan ini Henri jarang di Pemkot dan tidak berkantor di Bappeda. Dia bergeser ke PDAM.
Selain Henri, RM juga mengangkat sejumlah nama semacam tenaga asistensi (TA) yang disebut Tenaga Ahli Percepatan Pembangunan Kota Balikpapan (2P-KB). Mereka di antaranya mantan Wawali Heru Bambang, mantan Ketua Bappeda Suryanto, mantan Staf Ahli Ir M Soufan dan Arbain Side ,tokoh lingkungan Jufriansyah, Ustaz Rosyidi dan beberapa nama lainnya lagi.
Berdasarkan penegasan Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Prof Zudan Arif Fakhrullah, maka kepala daerah 2025-2030 sama sekali tidak boleh lagi mengangkat yang namanya staf khusus (Stafsus) atau tenaga ahli baik yang ditempelkan langsung di kepala daerah ataupun di OPD-OPD. “Mereka yang melanggar akan ditindak tegas,” tandasnya.
Pelarangan pengangkatan staf khusus dan tenaga ahli itu ada kaitan erat dengan kebijakan Presiden Prabowo agar dilakukan pemangkasan dan penghematan anggaran sesuai Inpres No 1/2025.
Menurut Zudan, anggaran yang ada sebaiknya difokuskan untuk pengangkatan tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). “Jadi jangan ada lagi pengangkatan tenaga honorer baru termasuk staf khusus dan tenaga ahli,” tandasnya.
Kemendagri juga mengeluarkan aturan baru yang melarang Pemda mengeluarkan anggaran atau membayar gaji pegawai Non-ASN mulai Februari 2025.
Selamat bertugas Rahmad-Bagus. Harapan warga kota agar lebih bagus tata kelola pemerintahannya 5 tahun ke depan. Lampu, tugu dan tamannya memang sudah bagus (meski ada yang terkesan berlebihan dan mahal), tapi masyarakat butuh lebih banyak lagi bagusnya. Bagus gas melonnya, bagus air bersihnya, bagus cara mutasinya, bagus sistem pengadaan dan pelelangan proyeknya, bagus jalan dan arus lalu lintasnya serta bagus penanganan banjirnya. Apalagi sekarang sudah ada Pak Bagus.(*)